Try

Hikmah Korban Idul Adha sangatlah mendalam dengan makna yang terkandung dibaliknya bagi kehidupan para umat muslim. Karena di dalamnya terdapat kisah yang begitu bererti dan patut kita jadikan sebagai pelajaran yang amat berharga untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang.

Binatang korban adalah binatang yang kita sembelih pada hari raya Idul Adha dan tiga hari sesudahnya. Dalam menjalankan ibadah korban ada pilihan haiwan yang mungkin boleh anda sesuaikan dengan jumlah anggota yang berniat dan akan melaksanakan korban boleh secara individu ataupun beramai-ramai. Satu kambing untuk satu orang, sedangkan untuk unta, kerbau atau lembu boleh untuk tujuh orang.

Hikmah Berkorban Pada Hari Idul Adha
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (korban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah di rezekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya, dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS.Al-Hajj : 34)

  1. Berkorban Merupakan Saat Yang Dapat Digunakan Untuk Mengenang Betapa Cintanya Allah Kepada Nabi Ibrahim

Poin pertama ini boleh kita pelajari, fahami, dan amalkan karena sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an tepatnya pada surat As-Saffat ayat 102-107. Berikut ini penjelasannya :

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS.As-Saffat : 102)

“Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah).” (QS.As-Saffat : 103)

“Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim!” (QS.As-Saffat : 104)

“Sungguh engkau telah membenarkan mimpi itu. Sungguh demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS.As-Saffat : 105)

“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.” (QS.As-Saffat : 106)

Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS.As-Saffat : 107)

Sumber gambar Bernama

2. Melaksanakan Korban Boleh Dikatakan Sebagai Syiar Terhadap Islam

Poin kedua yakni dengan niat karena Allah untuk melaksanakan korban karena memang sudah mampu untuk menjalankannya, maka perbuatan tersebut merupakan salah satu syiar. Hal tersebut sudah dijelaskan secara terperinci di Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 36. Penjelasannya sebagai berikut :

Dan unta-unta itu Kami jadikan untukmu sebahagian dari syi’ar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makan orang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu, agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Hajj : 36)

3. Berkorban Merupakan Bukti Nyata Bahwa Kita Adalah Hamba Allah Yang Bertakwa

Poin ketiga ini menunjukkan bahwa kita sebagai umat muslim yang bertakwa kepada Allah dan wajib menjalankan perintah-Nya jika memang sudah mempunyai rezeki yang cukup dan tentunya sudah mampu serta memenuhi kriteria sesuai syariat islam. Hal ini sudah dijelaskan di Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 37. Penjelasannya sebagai berikut :

Daging (haiwan korban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Hajj : 37)

4. Berkorban Merupakan Ibadah Yang Boleh Dikatakan Paling Utama

Poin keempat ini mengingatkan kepada kita dan tentunya boleh dijadikan cambuk bagi umat muslim yang mungkin sudah mempunyai rezki berkecukupan dan dianggap mampu, namun masih belum melaksanakan kewajibannya untuk menyembelih korban. Hal ini sudah dijelaskan di Al-Qur’an surat Al-Kautsar ayat 2. Penjelasannya sebagai berikut :

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.” (QS.Al-Kautsar[108] : 2)

Ibadah yang boleh dikatakan paling utama yang berhubungan dengan fizikal dan tubuh adalah solat. Sedangkan ibadah yang boleh dikatakan paling utama yang berhubungan dengan harta yang kita mililiki adalah korban. Maka lakukanlah kedua ibadah tersebut secara seimbang.

5. Berkorban Merupakan Salah Satu Ciri Keislaman Seorang Muslim

Hikmah Korban Idul Adha juga boleh dikatakan sebagai penanda bahawa kita seorang muslim yang taat. Bagi kita yang hidup berkecukupan dan sudah ada pada zon kriteria mampu, maka diwajibkan untuk mereka melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Segeralah melaksanakan korban dengan menyembelih haiwan korban. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkorban, maka janganlah ia mendekati tempat solat kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

6. Berkorban Sama ertinya Kita Membahagiakan Golongan Dhuafa

Agama islam sudah mengajarkan bahwa berbahagi kepada sesama khususnya untuk mereka para kaum dhuafa, maka ketika kita melaksanakannya Allah telah menjanjikan untuk melipat gandakan rezeki kita dan mendapatkan pahala yang tak terhitung jumlahnya. Diriwayatkan oleh HR. Muslim :

“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah.” (HR. Muslim) Banyak Kebaikan Yang Kita Peroleh Dari Setiap Bulu Haiwan Korban

Sumber gambar :http://mole.my/scholars-caution-against-distorted-interpretation-of-korban/

7. Point ketujuh ini diriwayatkan oleh HR. Ahmad dan Ibn Majah, penjelasannya bisa kita rujuk bersama-sama sebagai berikut :

Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah korban itu?” Rasulullah menjawab: “Korban adalah sunnahnya bapa kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan korban itu?” Rasulullah menjawab: Mereka menjawab: Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan ibn Majah)

Oleh itu, dengan riwayat yang sudah dijelaskan tersebut begitu banyak maklumbalas yang diberikan Allah kepada hambanya yang sudah mampu dan kemudian mahu melaksanakan perintah-Nya yakni berkorban.

  • Berkorban Merupakan Perbuatan Yang Sangat Disukai Oleh Allah

Mengapa Allah sangat menyukai hambanya yang sudah mampu dan mahu melaksanakan ibadah korban? Dengan berkorban kita akan menjadi hamba Allah yang tentunya semakin dekat kepada-Nya. Dari riwayat HR. Ibn Majah dan Tirmidzi, penjelasannya sebagai berikut :

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya korban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengalirkan darah (menyembelih haiwan korban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti haiwan-haiwan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. .” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi)

Haiwan korban yang telah kita sembelih, kelak akan menjadi kendaraan yang membantu kita di akhirat kelak.

  • Berkorban Akan Membuat Kita Menjadi Semakin Dekat Dan Senantiasa Bersyukur Kepada-Nya

Point ini juga memberikan pelajaran yang berharga kepada kita semua. Kita diciptakan di dunia ini hanya untuk hidup sementara saja dan untuk beribadah kepada-Nya. Maka perbanyaklah ibadah semasa hidup kita. Di dalam Al-Quran surat Al-An’am ayat 162 dan ayat 163 dijelaskan sebagai berikut :

“Katakanlah (Muhammad), “Sesugguhnya solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, hanyalah untuk Allah, Tuhan Seluruh Alam.” (QS. Al-An’Am : 162)

“Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim).” (QS. Al-An’Am : 163)

  • Berkorban Akan Membuat Kita Senantiasa Bersyukur Kepada-Nya

Dengan melaksanakan korban kita akan menjadi hamba yang senantiasa bersyukur atas nikmat dan rezeki yang telah diberikan kepada kita oleh Allah. Hal ini juga dijelaskan di Al-Qur’an pada beberapa surat, penjelasannya sebagai berikut :

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah : 152)

“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS.Al-Baqarah : 172)

“Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul, sebelumnya telah berlalu beberapa Rasul. Aapakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur.” (QS. AL-Imran : 144)

Artikel diolah dari https://dalamislam.com/info-islami/aturan-berkurban-dalam-islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *