Al-Quran merupakan mukjizat agung yang diturunkan khusus buat umat Nabi Muhammad SAW. Ia bukanlah sama seperti kitab-kitab lain, tetapi mempunyai keagungan yang luar biasa.
Antaranya mampu membimbing manusia ke jalan yang benar, menjadi hujah yang ampuh buat Nabi Muhammad SAW dan mampu melembutkan hati yang keras.
Firman Allah SWT:
قَدْ جَآءَكُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٌ وَكِتَٰبٌ مُّبِينٌ يَهْدِى بِهِ ٱللَّهُ مَنِ ٱتَّبَعَ رِضْوَٰنَهُۥ سُبُلَ ٱلسَّلَٰمِ وَيُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذْنِهِۦ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Maksudnya : “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya kebenaran (Nabi Muhammad) daripada Allah, dan Kitab (al-Quran) yang jelas nyata keterangannya. Dengan (al-Quran) itu Allah menunjukkan jalan-jalan keselamatan serta kesejahteraan kepada sesiapa yang mengikut keredhaan-Nya dan (dengannya) Tuhan mengeluarkan mereka daripada gelap gelita (kufur) kepada cahaya (iman) yang terang benderang, dengan seizin-Nya dan (dengannya juga) Tuhan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus.”
(Surah al-Maidah : 15-16)
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam tempoh lebih 23 tahun. Para ulama menyebutkan beberapa hikmah dan rahsia penurunan al-Quran secara beransur-ansur, bukannya sekali gus.
- Menetapkan hati Nabi Muhammad SAW.
Hal ini adalah dengan menceritakan kisah kesabaran nabi-nabi terdahulu dalam menghadapi tentangan kaumnya.
Firman Allah SWT :
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۚ وَجَآءَكَ فِى هَٰذِهِ ٱلْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ
Maksudnya: “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.”
(Surah Hud: 120)
- Berperingkat dalam mendidik umat.
Cara sebegini berlaku dalam al-Quran berkaitan adat, muamalat, serta persoalan makan dan minum. Manakala perkara yang berkaitan akidah dan akhlak tiada berperingkat.
Sebagai contoh pengharaman arak adalah secara beransur-ansur.
Ia bermula dengan ayat al-Quran yang menceritakan tentang keburukan arak.
Firman Allah SWT:
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْخَمْرِ وَٱلْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَآ إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَآ أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ ٱلْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Maksudnya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,”
(Surah al-Baqarah : 219)
Kemudian setelah diturunkan ayat ini, ayat al-Quran menjelaskan lagi pada ayat yang lain tentang larangan mendekatkan diri dengan solat sekiranya di dalam keadaan mabuk.
Firman Allah SWT:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَقْرَبُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُمْ سُكَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا۟ مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِى سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا۟ ۚ
Maksudnya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu solat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.”
(Surah al-Nisa : 43)
Dan akhir sekali barulah diharamkan secara mutlak.
Firman Allah SWT:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْخَمْرُ وَٱلْمَيْسِرُ وَٱلْأَنصَابُ وَٱلْأَزْلَٰمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ ٱلشَّيْطَٰنِ فَٱجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Maksudnya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
(Surah al-Baqarah : 90)
- Jawapan kepada orang yang bertanya.
Nabi Muhammad SAW menjawab persoalan yang dikemukakan oleh Ahli Kitab, orang kafir dan orang muslim.
Firman Allah SWT:
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِ ۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Maksudnya: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.
(Surah al-Isra’ : 85)
- Menyatakan hukum terhadap sesuatu yang peristiwa yang dipertikaikan.
Hal ini dibuktikan dengan peristiwa hadis ifki iaitu Saidatina Aisyah telah difitnah melakukan perkara yang hina oleh orang munafik.
Kisah ini dinukilkan di dalam Suran al-Nur bermula ayat 11 sehingga 20. Ayat al-Quran ini diturunkan bagi membela kedudukan Saidatina Aisyah.
- Memberitahu orang mukmin tentang tipu daya dan apa yang tersembunyi di hati musuh.
Allah SWT telah membongkar kejahatan orang yahudi ketika berdepan dengan Nabi Muhammad SAW.
Firman Allah SWT:
مِّنَ ٱلَّذِينَ هَادُوا۟ يُحَرِّفُونَ ٱلْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ وَيَقُولُونَ سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَٱسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ وَرَٰعِنَا لَيًّۢا بِأَلْسِنَتِهِمْ وَطَعْنًا فِى ٱلدِّينِ ۚ وَلَوْ أَنَّهُمْ قَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَٱسْمَعْ وَٱنظُرْنَا لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ وَأَقْوَمَ وَلَٰكِن لَّعَنَهُمُ ٱللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا
Maksudnya : “Iaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: “Kami mendengar”, tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): “Dengarlah” sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan): “Raa’ina”, dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan: “Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami”, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.”
(Surah al-Nisa : 46)
- Mengingatkan orang mukmin tentang kesilapan mereka.
Ketika pembukaan Kota Mekah, terdapat seorang muslim yang telah membocorkan rahsia kepada kaum musyrikin tentang apa yang akan dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Allah telah menegur mereka melalui firman-Nya :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ عَدُوِّى وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَآءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِم بِٱلْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا۟ بِمَا جَآءَكُم مِّنَ ٱلْحَقِّ يُخْرِجُونَ ٱلرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ ۙ أَن تُؤْمِنُوا۟ بِٱللَّهِ رَبِّكُمْ إِن كُنتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَٰدًا فِى سَبِيلِى وَٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِى ۚ تُسِرُّونَ إِلَيْهِم بِٱلْمَوَدَّةِ وَأَنَا۠ أَعْلَمُ بِمَآ أَخْفَيْتُمْ وَمَآ أَعْلَنتُمْ ۚ وَمَن يَفْعَلْهُ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
Maksudnya : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”
(Surah al-Mumtahanah : 1)
- Petunjuk bahawa al-Quran itu adalah Kalam Allah yang mempunyai mukjizat.
Kesemua ayat al-Quran itu mempunyai gaya bahasa yang tinggi dan indah. Gaya bahasa al-Quran berbeza dengan kitab-kitab agama lain yang kadang -kadang tinggi dan kadang-kadang lemah.
Firman Allah SWT:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ ٱللَّهِ لَوَجَدُوا۟ فِيهِ ٱخْتِلَٰفًا كَثِيرًا
Maksudanya : “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”
(Surah al-Nisa’ : 82)
- Memudahkan para sahabat untuk menghafaz.
Jika al-Quran diturunkan sekaligus, sukar bagi orang muslim ketika itu untuk memahami dan menghafaznya.
Firman Allah SWT:
وَقُرْءَانًا فَرَقْنَٰهُ لِتَقْرَأَهُۥ عَلَى ٱلنَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَٰهُ تَنزِيلًا
Maksudnya : “Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bahagian demi bahagian.”
(Surah al-Isra’ : 106)
Sahabat, mari bersama kita menjadikan al-Quran sebagai sebaik-baik teman. Janganlah membacanya apabila kita terasa lapang sahaja, tetapi lapangkanlah masa untuk membacanya.
Mari bersama kita amalkan doa ini. Moga al-Quran menjadi penawar hati di kala apa keadaan kita sekalipun. 🤲
اللهٌمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قُلُوْبِنَا وَنُوْرَ صُدُوْرِنَا وَجَلَاءَ أَحْزَانِنَا وَهُمُوْمِنَا
Maksudnya : “Ya Allah, jadikanlah Al-Quran kesejukan bagi hati kami, cahaya yang menerangi dada kami, dan hilangnya kesedihan kami.”
Semoga bermanfaat buat ummah 🌹
SILAKAN SHARE, KITA BERKONGSI KEBAIKAN DAN GANJARAN PAHALA.